Metode Aural-Oral
a. Latar belakang
Secara historis metode ini muncul pada tahun 60-an, yaitu abad ke 20 di Amerika serikat, di mana sekolah-sekolah modern menggunakannya secara intensif. Di ii lin metode ini juga merupakan reaksi terhadapmetode membaca yang dipandang sudah tiidak memadai lagi untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan manusia yang begitu kompleks. Fokus kajian metode aural-oral ini adlah empat keterampilan berbahasa, yaitu bagaimana mendengar,berbicara, membaca dan meunulis.
Sehingga menurut metode ini, bahasa itu adalah apa yang idengar dan apa yana diucapkan,yang berimlikasi ada perkembangn komunikasi interaktif antarindividu, skaligus merupakan kebutuhan manusi terhadap bahasa untuk dipergunakan dalam komunikasi yang di maksud. Dari konteks ini, maka metode ini bangkat dari sebuah asumsi dasar bahwa bahasa yang pertama adalah ujaran. Oleh karena itu pembelajaran bahasa harus dimuli dengan memperdngarkan bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk kata atau kalimat, kemudian mngucapannya, tentunya sebelum melngkah kepada pembelajaran membaca dan menulis. Metoe aural-oral ini juga populer dengan Informant Drill Methodyang memiliki ciri-ciri tertentu.
b. Karakteristik
Metode aural-oral ini memiliki beberapa karakteristik, terkait dengan pembelajaran bahasa Arab. Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1) Aktifitas pembelajaran melalui metode ini didemonstrasikan, yaitu drill gramatka dan struktur kalimat, latihan ucapan,serta latihan penggunaan kosakata dengancara menirukan pendidik atau native informant.
2) Pada saat drill, native informant bertindak sebagai drill master, dengan cara mengucapkan beberapa kalimat, yang ditirukan oleh peserta didik beberapa kali hingga mereka hafal.
3) Gramatika diajarkan secara tidak langsung melalui Kalimat-kalimat yang dipilih sebagai model atau pola.
4) Paa level advanced proses pembelajaran dalam format diskusi dan dramatisasi.
5) Metode bervariasi, karena digunakan rekaman-rekaman , dialog dan drill yang disebut Audio-Lingual Method atau Aural-Oral Method.
c. Kekuatan dan Kelemahan
Metode Aural-Oral ini, sebagaimana metoe-metode lainnya memiliki kekuatan dan kelemahan yang harus dipaparkan secara konkret berikut ini.
Kekuatan
1) Metode ini memilki prinsip bahwa bahasa adalah berbicara, sedangkan menulis adalah demonstrasi dari ujaran.
2) Pembelajaran bahasa Arab harus dilakukan secara gradasi, yaitu dimulaidari keterampilan mendengar, berbicara, membaca kemudia menulis.
3) Teknis pembelajaran bahasa Arab adalah senada denganteknis mengajarkan bahasa ibu kepada bayi, yaitu dimulai dengan memperdengarkan sesuatu kemudian ditirukan. selanjutnya untuk pembelajaran keterampilan membaca dan menulis akan dijumpai di sekolah.
4) Metode ideal untuk mengajarkan bahasa Arab adalah menciptakan kebiasaan berbahasa melalui latihan dan repetitif.
5) Peerta didik membutuhkan belajar bahasa Arab,dengan demikian mereka harus dilatih berbicara, dan tidak perlu dikenalkan struktur dan analisis bahasa.
6) Setiap bahasa memilki aturan masing-masing, maka sangat tidak bermanfaat dilakukan studi komparatif dan konstratif.
7) Proses tarjamah sangat berbahaya agi peserta didik,maka hal ini harus dihindari.
8) Menurut metode ini, yang paling ideal adalah dihadirkannya native speaker.
Kelemahan
1) Latihan secara otomatis kadang-kadang membuat peserta didik membeo di dalam penguasaan terhadap bahasa Arab yang mereka pelajari.
2) Menghafal dan menirukan pendidik(pitarekaman) terkadang menimbulkan rasa bosan di kalangan sementara peserta didik.
3) Pengalaman menunjukkan, metode ini sanagt cocok bagi peserta didik yang gemar drama dan simulasi. Juga metode ini bermanfaat sekali bagi peserta didik yang memilki IQ rendah, dn tidk begitu bagi yang cerdas.
4) Metode ini membutuhkan pendidik yang baik ucapan dan intonasinya di dalam penguasaan bhasa Arabyang dipelajarinya, wawasan luas, daya khayal tinggi, serta mampu memanfaatkan kesempatan dan situasi dalam kelas untuk kepentingan tugasnya.
a. Latar belakang
Secara historis metode ini muncul pada tahun 60-an, yaitu abad ke 20 di Amerika serikat, di mana sekolah-sekolah modern menggunakannya secara intensif. Di ii lin metode ini juga merupakan reaksi terhadapmetode membaca yang dipandang sudah tiidak memadai lagi untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan manusia yang begitu kompleks. Fokus kajian metode aural-oral ini adlah empat keterampilan berbahasa, yaitu bagaimana mendengar,berbicara, membaca dan meunulis.
Sehingga menurut metode ini, bahasa itu adalah apa yang idengar dan apa yana diucapkan,yang berimlikasi ada perkembangn komunikasi interaktif antarindividu, skaligus merupakan kebutuhan manusi terhadap bahasa untuk dipergunakan dalam komunikasi yang di maksud. Dari konteks ini, maka metode ini bangkat dari sebuah asumsi dasar bahwa bahasa yang pertama adalah ujaran. Oleh karena itu pembelajaran bahasa harus dimuli dengan memperdngarkan bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk kata atau kalimat, kemudian mngucapannya, tentunya sebelum melngkah kepada pembelajaran membaca dan menulis. Metoe aural-oral ini juga populer dengan Informant Drill Methodyang memiliki ciri-ciri tertentu.
b. Karakteristik
Metode aural-oral ini memiliki beberapa karakteristik, terkait dengan pembelajaran bahasa Arab. Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1) Aktifitas pembelajaran melalui metode ini didemonstrasikan, yaitu drill gramatka dan struktur kalimat, latihan ucapan,serta latihan penggunaan kosakata dengancara menirukan pendidik atau native informant.
2) Pada saat drill, native informant bertindak sebagai drill master, dengan cara mengucapkan beberapa kalimat, yang ditirukan oleh peserta didik beberapa kali hingga mereka hafal.
3) Gramatika diajarkan secara tidak langsung melalui Kalimat-kalimat yang dipilih sebagai model atau pola.
4) Paa level advanced proses pembelajaran dalam format diskusi dan dramatisasi.
5) Metode bervariasi, karena digunakan rekaman-rekaman , dialog dan drill yang disebut Audio-Lingual Method atau Aural-Oral Method.
c. Kekuatan dan Kelemahan
Metode Aural-Oral ini, sebagaimana metoe-metode lainnya memiliki kekuatan dan kelemahan yang harus dipaparkan secara konkret berikut ini.
Kekuatan
1) Metode ini memilki prinsip bahwa bahasa adalah berbicara, sedangkan menulis adalah demonstrasi dari ujaran.
2) Pembelajaran bahasa Arab harus dilakukan secara gradasi, yaitu dimulaidari keterampilan mendengar, berbicara, membaca kemudia menulis.
3) Teknis pembelajaran bahasa Arab adalah senada denganteknis mengajarkan bahasa ibu kepada bayi, yaitu dimulai dengan memperdengarkan sesuatu kemudian ditirukan. selanjutnya untuk pembelajaran keterampilan membaca dan menulis akan dijumpai di sekolah.
4) Metode ideal untuk mengajarkan bahasa Arab adalah menciptakan kebiasaan berbahasa melalui latihan dan repetitif.
5) Peerta didik membutuhkan belajar bahasa Arab,dengan demikian mereka harus dilatih berbicara, dan tidak perlu dikenalkan struktur dan analisis bahasa.
6) Setiap bahasa memilki aturan masing-masing, maka sangat tidak bermanfaat dilakukan studi komparatif dan konstratif.
7) Proses tarjamah sangat berbahaya agi peserta didik,maka hal ini harus dihindari.
8) Menurut metode ini, yang paling ideal adalah dihadirkannya native speaker.
Kelemahan
1) Latihan secara otomatis kadang-kadang membuat peserta didik membeo di dalam penguasaan terhadap bahasa Arab yang mereka pelajari.
2) Menghafal dan menirukan pendidik(pitarekaman) terkadang menimbulkan rasa bosan di kalangan sementara peserta didik.
3) Pengalaman menunjukkan, metode ini sanagt cocok bagi peserta didik yang gemar drama dan simulasi. Juga metode ini bermanfaat sekali bagi peserta didik yang memilki IQ rendah, dn tidk begitu bagi yang cerdas.
4) Metode ini membutuhkan pendidik yang baik ucapan dan intonasinya di dalam penguasaan bhasa Arabyang dipelajarinya, wawasan luas, daya khayal tinggi, serta mampu memanfaatkan kesempatan dan situasi dalam kelas untuk kepentingan tugasnya.
0 komentar:
Posting Komentar